🎊 Bisakah Kamu Menjawab Ini Ada 5 Orang Dalam Kamar

KetikaTV berbunyi, Andri Chen meletakkan remote control dan kembali ke Yuni Lin. Dia terus menulis di meja teh kaca dengan cara yang sama seperti sebelumnya: "Yuni Lin, aku akan mencarinya di dalam ruangan ini. Kamu jangan bicara. Ada polisi dekat komunitas Xinhua. Jika kamu berbicara, kita akan dipantau. Parapakar berkata bahwa jatuh sakit karena AC bisa terjadi. Ini penjelasannya. Bagaimanakamu mengeluarkan emosi dari keadaan sulit sehingga kamu merespons dengan kepala yang dingin dan pendekatan langsung," kata Cooper Hakim. Bisakah kamu mentransfer pengetahuan teknologi ke dalam atribut untuk organisasi? Jika kamu jago dalam teknologi, sekarang adalah waktu untuk memamerkan ini secara utama, menurut Altimare. Marikita review sejenak tentang apa yang sudah kita semua lewati pada tahun 2013 ini. Khususnya untuk diri saya sendiri. Ada 5 orang di sana, 3 orang sedang menembaki kami dan 2 orang lainnya.. aku tidak yakin sedang apa. "Jadi, sekarang bisakah kita melihat-lihat langit Los Angeles sebentar saja?" ucapku. "Tidak. Kita harus TESIQ Bisakah kamu menjawab ini? Ada 5 orang dalam kamar, tiba2 datang seorang pembunuh . Dia membunuh 4 orang, dan tinggal berapakah orang yg didalam kamar itu. Jika jawabanmu benar profil anda Jarangada orang yang begini, dan kita nampaknya harus belajar kepada orang ini, ketika menghadapi berbagai permasalahan atau sikon hidup buruk dalam hidup kita. Nah, mari kita bertanya kepada sang pemazmur , apa kira-kira gambarannya tentang Tuhan atau apa konsepnya tentang Tuhan sehingga ia mau berdialog mempertanyakan sikapnya itu kepada Tuhan. Meskipada akhirnya aku waktu itu juga nggak banyak ngulik aplikasi-aplikasi baru sih, hanya mengulas situs dan aplikasi yang memang kubutuhkan saat bekerja, khususnya terkait urusan blogging. Membersamai Bunsay #5 Bandung di level ini menyegarkan ingatanku kembali terkait manajemen gadget dan manajemen internet. Tuhanmenciptakan beberapa mahluk hidup yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Diantara ketiganya manusia menjadi mahluk paling istimewa dan sempurna yang pernah a akupunberjalan di altar dengan appa disampingku . kulihat disana sudah berdiri jungkook oppa , dia menatapku dan tersenyum . aku membalas senyumnya meskipun aku tidak tahu dia bisa melihatnya atau tidak , karna wajahku terhalangi oleh kain putih transparan . appa menyerahkan tanganku pada jungkook dan kudengar appa mengatakan "kuserahkan anak ini padamu . kuharap kau bisa menjaganya dengan . Hay Dina, bagaimana kabarmu di sana? Aku di sini baik-baik saja. Aku berharap kamu dan keluarga di sana juga selalu dalam keadaan sehat. Sudah lama ya kita tidak bertemu? Kalau tidak salah terakhir kita bertemu ketika kita lulus dari SMP dan sekarang kita sudah mau lulus SMA. Pasti kali ini kau sudah bertambah tinggi atau bahkan sudah lebiih tinggi daripadaku. Eh, bagaimana keadaanmu di Bogor? apakah benar yang sering dikatakan bahwa Bogor adalah kota hujan? APA ISI SURAT DIATAS ? PLEASE BANTU 15 MENIT LAGI DIKUMPUL BTW AKU GA LIBUR Pertanyaan wawancara kerja kadang bikin kandidat geleng-geleng kepala. Ada yang sesuai dengan pekerjaan, tapi ada juga yang melenceng jauh bikin kita kebingungan. Bahkan, ada juga lho pertanyaan yang sebenarnya pengin menjebak kandidatnya. Kalau salah jawab bisa-bisa malah ngebongkar keburukanmu. Jangan sampai hal ini terjadi saat kamu tengah wawancara kerja nih! Kalau keburukanmu udah kebongkar, kesempatan mendapatkan posisi itu makin kecil deh. Karena semua pasti tahu dong, saat interview kerja penginnya dikenal sebagai orang baik-baik dan gak neko-neko, biar penilaian yang diberikan pewawancara juga baik. Berikut ini contoh daftar pertanyaan wawancara kerja yang umum ditanyakan, tapi justru menjebak dan mengecoh jawabanmu, apa saja? Berikut tipsnya siapa tahu kamu besok atau minggu depan bakal ada interview kerjaan. 1. Bisakah kamu ceritakan tentang dirimu? Tujuan dari pertanyaan wawancara kerja ini adalah buat mengetahui, seberapa cocoknya si kandidat dengan posisi yang tengah dilamarnya. Yang pengin didengar oleh pewawancara adalah bagaimana gaya berkomunikasi kamu serta keterampilan yang kamu miliki. Apakah prestasi dan pengalaman yang kamu miliki berguna buat posisi tersebut atau tidak. Nah, kebanyakan yang terjadi adalah kandidat justru menceritakan tentang kehidupan pribadinya. Ini biasa dilakukan oleh para pelamar kerja pemula. Bukanya menceritakan pengalaman dan prestasi, mereka justru ngomongin soal keluarga, hobi dan lain-lain. Padahal si pewawancara gak kepengin tahu tentang kehidupanmu. 2. Sebutkan tiga kelebihan dan kelemahanmu Sama dengan pertanyaan sebelumnya, pertanyaan ini juga ingin mencari tahu kecocokan kamu dengan posisi yang dilamar. Pertanyaan ini akan menggali lebih dalam apa kelebihanmu bisa menjadi aset bagi perusahaan ke depannya, dan apakah kekuranganmu bisa membuat perusahaan justru mengalami penurunan performa. Ketika menyebutkan soal kelemahan, biasanya kamu akan terlalu berlebihan mengumbarnya ke pewawancara. Nah, jangan sampai kayak gini ya, karena biasanya sih ketika ditanya bagaimana mengatasi kelemahan itu, kamu malah kebingungan sendiri. 3. Pertanyaan wawancara kerja mengenai kenapa kamu ingin bekerja di perusahaan ini? Pewawancara penasaran sebenarnya apa sih motivasi kamu melamar di perusahaan ini. Dari pertanyaan ini juga mereka jadi tahu seberapa dalam kamu mencari tahu tentang perusahaan. Kadang para kandidat sering terkecoh dan terlalu jujur buat menjawab beberapa alasan yang sebenarnya gak pengin didengar oleh pewawancara. Misalnya seperti, “Saya gak mendapatkan bayaran yang sesuai di kantor lama,” atau “Atasan saya galak di tempat saya bekerja,” atau jawaban lain yang menggambarkan keburukan kantor lama kamu. Jawaban yang sebenarnya diharapkan oleh pewawancara adalah karena kecocokan kamu dengan perusahaan, atau sudah memahami industri perusahaan sehingga tertantang buat terlibat. 4. Kenapa kamu lama menganggur? Pertanyaan wawancara kerja yang satu ini mungkin biasa dilontarkan buat kandidat yang sudah lama menganggur. Dari pertanyaan ini si pewawancara ingin tahu bagaimana kamu menghabiskan waktu saat menganggur, apakah diisi dengan hal-hal yang bermanfaat atau justru tidak. Pertanyaan ini memang sedikit menyakitkan hati, tapi memiliki maksud buat mencocokkan dengan posisi yang dilamar. Kadang, pertanyaan ini sangat menjebak buat mereka yang udah nganggur lama tapi gak ngapa-ngapain. Kandidat seperti itu pun akan bingung menjawab pertanyaan seperti apa. Untuk menjawab pertanyaan itu, cobalah sedikit diplomatis demi menaikkan kualitasmu, misal “Saya telah melakukan interview ke banyak perusahaan tapi belum ada yang cocok,” atau “Saya selama ini sibuk di organisasi dan mengembangkan soft skill dengan mengikuti kursus”. 5. Kenapa keluar dari perusahaan sebelumnya? Dari pertanyaan wawancara kerja ini, pihak pewawancara atau perusahaan ingin mencari tahu pola kerjamu. Apakah kamu tipe orang yang bosenan, tipe orang yang sulit bekerja dengan orang lain, atau hal-hal negatif lainnya yang membuat kamu mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya. Pertanyaan ini harus dijawab secara diplomatis, jangan terlalu jujur tentang lingkungan kerja yang sudah tidak kondusif, atau gaji yang tidak mumpuni. Kalau kamu jawab seperti itu, pewawancara bakal ragu menerima kamu sebagai karyawannya. Jawaban yang diharapkan oleh pihak pewawancara adalah kamu tengah mencari pekerjaan yang lebih menantang. Bisa juga menjawab karena kamu ingin mendapatkan sesuatu yang baru yang bisa mengembangkan keahlianmu. 6. Bagaimana kamu melihat diri sendiri dalam 5 tahun ke depan? Saat wawancara kerja, sebenarnya pihak HRD punya daftar pertanyaan mendasar yang selalu ditanyakan saat sesi ini. Hal ini berlaku di semua bidang pekerjaan. Pertanyaan yang sering ditanyakan tak jauh dari itu-itu saja. Pertanyaan yang sering ditanyakan HRD saat interview adalah soal masa depanmu bersama perusahaan. Mereka tak ingin mendapatkan karyawan yang baru beberapa bulan bekerja sudah pindah ke tempat lain. Karena itu, kamu harus hati-hati menjawab pertanyaan ini. Pastikan Anda memiliki visi brilian yang terkait langsung dengan pekerjaan ini dalam beberapa tahun ke depan. 7. Pertanyaan wawancara kerja mengenai berapa gaji yang diinginkan? Nah, soal satu ini tentu cukup sulit untuk dijawab. Pasalnya, bisa jadi ketika kamu ditawarkan mengisi di posisi yang sama, tapi gaji yang diminta akan berbeda. Sehingga biasanya menentukan gaji membutuhkan pemikiran lebih. Karena itu, kamu harus mengetahui lebih dahulu standar gaji di perusahaan yang akan dilamar. Perhitungkan faktor-faktor seperti pengalaman dan tingkat kesulitan pekerjaan. Jelaskan ekspetasimu, namun pastikan masih di dalam standar perusahaan. Sehingga kamu dapat memperoleh nilai maksimal dari standar yang diterapkan perusahaan tujuanmu. 8. Kamu punya pertanyaan untuk saya? Pertanyaan ini merupakan pamungkas dari sesi wawancara. Ketika pihak HRD menanyakan hal ini kepadamu, artinya mereka sudah tak memiliki lagi daftar pertanyaan untukmu. Nah, ketika kamu mendapat pertanyaan tersebut, maka jawaban terbaik yang bisa dilontarkan ialah “Ya, saya punya pertanyaan untuk Anda.” Jika kamu menjawab “Tidak, saya rasa sudah cukup. Terima kasih.” Maka itu merupakan jawaban yang jelek. Jadi, pastikan saat Anda diberi kesempatan untuk bertanya, berikan pertanyaan kepada mereka. Jangan biarkan kesempatan ini lewat begitu saja. Beberapa contoh pertanyaan yang bisa kamu ajukan ke pewawancara Seperti apa keseharian di perusahaan ini? Apa yang menjadi tugas yang akan menjadi perhatian utama saya? Mengapa Anda senang bekerja di sini? Dapatkah Anda menceritakan sedikit saja soal tim yang akan bekerja bersama saya? Kesempatan dan tantangan di posisi ini sangat menarik bagi saya. Dapatkah Anda ceritakan bagaimana Anda melihat jenjang karir dari posisi ini? Pelatihan seperti apa yang bisa saya dapat nanti? Apakah saya harus menyelesaikan progam pelatihan sebelum menduduki posisi ini? Apakah ada semacam employee review yang dapat saya gunakan untuk mendapatkan hal-hal yang butuh ditingkatkan? Dalam lima tahun, perusahaan ingin berada di mana? Seperti apa budaya perusahaan yang ada di sini? Apa tahap selanjutnya setelah sesi interview ini? Itulah delapan pertanyaan wawancara kerja yang lumayan mengecoh dan menjebak kandidat pelamar. Untuk kamu yang tengah menunggu panggilan interview, biasanya delapan pertanyaan ini bakalan keluar. Supaya lebih mantap menjawabnya, persiapkan jawaban sehari sebelum interview. Jangan lupa untuk memproteksi keuanganmu dan keluarga dengan asuransi agar kamu tidak terbebani lagi dengan mahalnya tagihan berobat di klinik dan rumah sakit. Kalau kamu punya pertanyaan terkait perencanaan keuangan lainnya sekaligus mendapatkan berbagai tips mengelola kebutuhan finansial, konsultasikan saja di Tanya Lifepal! Bagaimana cara menjawab pertanyaan soal gaji yang diharapkan saat interview kerja? Untuk menjawabnya, kamu harus mengetahui lebih dahulu standar gaji di perusahaan yang akan dilamar. Perhitungkan faktor-faktor seperti pengalaman dan tingkat kesulitan pekerjaan. Jelaskan ekspetasimu, namun pastikan masih di dalam standar perusahaan. Sehingga kamu dapat memperoleh nilai maksimal dari standar yang diterapkan perusahaan tujuanmu. Selain itu, jangan lupa pelajari juga daftar pertanyaan wawancara kerja dan cara menjawabnya, termasuk soal gaji, agar kamu bisa siap menjawabnya dengan baik. Bagaimana cara memilih perusahaan asuransi terbaik?Perusahaan asuransi yang baik bagi tiap-tiap nasabah tentu saja berbeda-beda. Misal, untuk yang berusia lanjut, tentu asuransi kesehatan terbaik adalah yang menanggung hingga usia 100 tahun. Namun, untuk yang memiliki riwayat penyakit kritis dalam keluarga, maka asuransi kesehatan terbaik adalah yang menanggung risiko penyakit kritis sekaligus. Sama halnya dalam memilih asuransi jiwa dan asuransi mobil. Kembali lagi harus disesuaikan dengan profil nasabah. Jadi, jangan hanya berfokus pada premi murah saja. Membuat kalimat bertanya dalam bahasa Inggris tidaklah sulit. Anda tentunya telah akrab dengan istilah 5W + 1H yang artinya adalah What, When, Where, Who, Why + How. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti Apa, Kapan, Di mana, Siapa, Mengapa + Bagaimana. Penggunaan 5W + 1H dapat dilihat pada contoh berikut What is your name? Siapa nama Anda? When do you arrive? Kapan Anda tiba? Where is your home? Di mana rumahmu? Who is she? Siapa dia? Why are you crying? Mengapa kamu menangis? How are you? Bagaimana kabarmu? Selain pola 5W + 1H, kalimat bertanya dalam bahasa Inggris juga mengenal istilah pertanyaan tertutup dan terbuka. Pertanyaan tertutup artinya sebuah pertanyaan hanya membutuhkan jawaban Ya atau Tidak. Adapun penjelasan yang mengiringi jawaban Ya atau Tidak dianggap sebagai informasi tambahan yang bisa ada atau tidak. Tergantung si penjawab apakah ingin menjelaskannya lebih lanjut atau tidak. Berikut ini contoh bentuk pertanyaan tertutup Did you sleep last night? Apakah kamu tidur semalam? Could you show me your room? Apakah kamu bisa menunjukkan kamarmu padaku? Akan terlihat bahwa si penanya hanya butuh jawaban Ya atau Tidak untuk pertanyaannya tanpa perlu penjelasan lebih lanjut. Dengan kata lain si penanya ingin meminta konfirmasi pada seseorang yang ditanya. Berbeda dengan pertanyaan tertutup, pada pertanyaan terbuka si penanya membutuhkan jawaban yang disertai penjelasan. Pertanyaan seperti ini diperuntukkan untuk mencari informasi lebih detil. Pertanyaan terbuka akan menggunakan pola 5W + 1H dalam pembentukan kalimatnya. Untuk lebih jelasnya berikut ini contoh kalimat pertanyaan terbuka What are you gonna do today? Apa yang akan kamu lakukan hari ini? Where did you go last month? Kemana kamu pergi bulan lalu? Kedua pertanyaan terbuka di atas jelas membutuhkan penjelasan dan bukannya jawaban Ya atau Tidak. Walaupun ada kemungkinan jawabannya hanya berupa kalimat pendek. Penjelasan di atas merupakan gambaran umum konsep kalimat bertanya dalam bahasa Inggris. Lebih lanjut dijelaskan pada artikel tentang tutorial kalimat bertanya dalam bahasa Inggris. Pada kesempatan kali ini kita akan lebih fokus pada bagaimana Anda dapat menyampaikan pertanyaan dalam bahasa Inggris dengan cara yang sopan. Bertanya dalam bahasa Inggris sama halnya dengan menggunakan bahasa lainnya, terkadang Anda perlu memikirkan kalimat yang sopan untuk menghormati seseorang tempat Anda bertanya. Pada beberapa situasi bertanya sama halnya dengan meminta tolong pada seseorang, dalam hal ini kita sebagai penanya meminta kesediaan seseorang untuk menjawab. Artinya kita membutuhkan orang tersebut. Sebagai pihak yang membutuhkan pertolongan sepatutnya untuk bersikap sopan. Pentingnya mengetahui cara bertanya yang sopan juga akan sangat membantu dalam pergaulan sehari-hari. Anda akan terbantu jika berhadapan dengan orang yang lebih tua, rekan profesional, orang yang belum atau baru dikenal, dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris dikenal beberapa aturan kaitannya dengan kalimat bertanya. Dua diantaranya telah dijelaskan di awal yakni pola 5W + 1H serta pertanyaan terbuka dan tertutup. Selain kedua hal tersebut, juga dikenal istilah direct questions, dan indirect questions. Keduanya memiliki fungsinya masing-masing. Direct dan indirect questions biasanya digunakan untuk menanyakan sesuatu yang Anda tidak tahu. Saat ingin membuat kalimat bertanya yang sopan, direct dan indirect dapat Anda gunakan. Walaupun yang biasanya yang lebih sering digunakan adalah kalimat bertanya dalam bentuk indirect questions. Direct Questions Direct questions dalam bahasa Indonesia berarti kalimat bertanya langsung. Pertanyaan – pertanyaan seperti “Are you hungry ?” atau “What is your name?” merupakan contoh direct questions. Pola kalimatnya seperti di bawah ini Kata tanya + Kata kerja bantu + Subyek + Kata Kerja + Objek ? Contohnya Where do you live? Di mana Anda tinggal? How long have you been here? Berapa lama Anda disini? Namun penggunaan direct questions kadang kala terkesan atau terdengar tidak sopan, apalagi saat digunakan bukan pada teman sebaya atau teman akrab. Walaupun begitu ada cara untuk membuat kalimat bertanya langsung terdengar sopan. Anda dapat menambahkan kata “Excuse me” yang dapat diartikan sebagai “permisi” dan kata “pardon me” atau “maaf”. Tempatkan kedua kata tersebut di depan kalimat bertanya langsung. Berikut contoh kalimat bertanya langsung yang sopan Excuse me, when will the show start? Permisi, kapan pertunjukkannya akan dimulai? Excuse me, where is the bathroom? Permisi, di mana letak kamar mandi? Pardon me, can you explain it once more? Maaf, dapatkah Anda jelaskan sekali lagi? Satu hal yang juga dapat menjadikan direct questions terdengar lebih sopan adalah dengan menggunakan kata “could”. Kata ini menggantikan kata “can”. Selain menggunakan kata “could”, Anda juga dapat menggunakan kata “would”. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat Pardon me, could you lend me that book? Maaf, bisakah Anda meminjamkan buku tersebut? Pardon me, is this the right way to the hospital? Maaf, betulkah ini jalan menuju ke rumah sakit? Excuse me, could you help me to open this door? Permisi, bisakah Anda membantu saya membuka pintu ini? Would you lend me some books? Maukah Anda meminjamkan saya beberapa buku? Would you show me the picture? Maukah Anda menunjukkan gambarnya? Excuse me, could you show me where the Movie Cinema is? Permisi, dapatkah Anda menunjukkan saya di mana bioskop Movie? Penggunaan kata “please” di akhir kalimat tanya langsung juga disarankan untuk membuat pertanyaan Anda lebih sopan. Seperti contoh di bawah ini Could you send this letter to the post office for me, please? Tolong, bisakah Anda mengirimkan surat ini ke kantor pos untukku? Could you buy me a flower, please? Tolong, bisakah Anda membelikan saya bunga? Could you tell me how to get to Marina beach, please? Tolong, dapatkah Anda memberitahu saya bagaimana untuk sampai di pantai Marina? Untuk situasi yang lebih formal, Anda dapat menggunakan kata “may”. Kata ganti orang yang biasa menyertai kata “may” adalah “I” dan “We”. Berikut contohnya dalam kalimat May I ask your phone number? Bolehkah saya meminta nomor telepon Anda? May we share the foods? Bolehkah kami membagikan makanannya? Indirect Questions Satu hal yang cukup menarik tidak seperti halnya bahasa Indonesia yang memiliki banyak padanan kata untuk menggantikan kata penunjuk “kamu”, dalam bahasa Inggris tidak ada padanan kata “you” yang sifatnya formal. Anda pasti terkadang bingung bagaimana memanggil atasan atau orang yang lebih tua atau bahkan orang yang baru saja anda kenal dalam bahasa Inggris dan tetap mempertahankan kesopanan, bukan ? Apalagi jika Anda dihadapkan pada situasi dimana Anda memerlukan informasi tentang sesuatu dan mau tidak mau Anda harus bertanya. Selain bertanya langsung dengan direct questions seperti penjelasan sebelumnya, Anda sebaiknya mempertimbangkan penggunaan indirect questions untuk menjaga kesopanan. Indirect questions dapat diartikan sebagai kalimat bertanya tidak langsung. Indirect questions dianggap lebih sopan dibanding bentuk kalimat bertanya lainnya. Bertanya dengan indirect questions memang sering kali dipraktekkan pada situasi formal atau dengan orang baru dikenal, orang yang lebih tua atau orang yang dihormati. Pertanyaan dalam bentuk indirect questions akan terdengar lebih lembut dan tidak menuntut. Hal ini dikarenakan adanya bantuan dari frasa tambahan yang menjadikan kalimat bertanya Anda seperti kalimat positif biasa. Frasa tambahan ini akan memberikan kesan Anda secara halus meminta perhatian seseorang sebelum bertanya padanya. Penggunaan indirect questions juga menimbulkan kesan bagi orang yang Anda tanya bahwa Anda berterima kasih atas bantuannya. Penggunaan indirect questions tidak memerlukan pertukaran subyek dan kata kerja seperti yang biasa dilakukan saat bertanya dalam direct questions. Indirect questions biasanya diawali dengan kalimat frasa seperti “I wonder”, “Do you think”, “Would you mind” dan lain-lain. Perhatikan pola pembentukan kalimat bertanya dalam bentuk indirect questions berikut ini Frasa pembuka + Kata tanya/”If”/”Whether” + Subyek + Kata kerja bantu + Kata kerja utama ? Contoh Do you think he will know all the answers ? Apakah menurutmu dia akan tahu semua jawabannya ? Do you know if that store sells soap ? Apakah Anda mengetahui jika toko itu menjual sabun ? Frasa pembuka + kata tanya atau “if” + kalimat positif Contoh I wonder if you could show me how to fix my broken car. Saya ingin tahu apakah Anda bisa menunjukkan cara memperbaiki mobil saya yang rusak I was wondering if you’re passing by the drug store tonight? Saya ingin tahu apakah Anda melewati apotek malam ini? I was hoping to know if you’ll be driving to her birthday party this weekend? Saya berharap tahu apakah kamu akan menyetir ke pesta ulang tahunnya akhir minggu ini? Perlu diperhatikan bahwa indirect questions dengan memakai kata “if” yang menghubungkan antara kalimat/frasa pembuka dengan kalimat positif biasanya hanya memerlukan jawaban berupa Ya atau Tidak. Beberapa frasa tambahan berikut ini juga sering digunakan dalam indirect questions, yakni Is it possible to… Apakah mungkin untuk… Could you tell me… Bisakah Anda memberitahu saya… Do you know… Apakah Anda tahu… I was wondering… Saya ingin tahu.. May I ask.. Bolehkah saya bertanya… Do you have any idea… Apakah Anda memiliki ide… I was hoping… Saya berharap… I’d like to ask… Saya ingin bertanya… Perhatikan pula beberapa contoh tambahan berikut yang disertai penjelasan agar Anda semakin memahami proses perubahan kalimat bertanya dalam indirect questions. Where is the station? Dimanakah stasiun? Kalimat ini dalam indirect questions dapat berubah menjadi “Do you know where the station is?” Apakah Anda tahu dimana stasiun ?. Perhatikan kata “is” yang kini kembali ke bentuk semula yakni setelah subyek. Dalam hal ini Anda tidak dapat mengubahnya menjadi “Do you know where is the station?”. How much does that pencil cost? Berapa harganya pensil itu? Dalam indirect questions kalimat di atas dapat berubah menjadi “Could you tell me how much that pencil costs?” Dapatkah Anda memberi tahu saya berapa harga pensil tersebut?. Saat menggunakan frasa tambahan pada indirect questions, Anda tidak memerlukan bantuan kata kerja bantu seperti “do” dan “does” seperti halnya pada kalimat direct questions. Are you working this Friday? Apakah kamu bekerja pada hari Jumat ini ? Anda dapat mengubahnya menjadi “I was wondering if you are working this Friday“ Saya ingin tahu apakah Anda bekerja pada hari Jumat ini. Terlihat bahwa subyek dan kata kerja kembali ketempatnya semula. Jangan mengubahnya menjadi “I was wondering if are you working this Friday ?” Penggunaan frasa tambahan “I was wondering” membuat kalimatnya tidak lagi menjadi kalimat bertanya. Sebaliknya kalimat tersebut berubah menjadi pernyataan dengan ditandai penggunaan tanda titik di akhir kalimat dan bukannya tanda tanya. Can he use your computer? Dapatkah dia menggunakan komputer Anda? Kalimat ini dapat Anda ubah menjadi “Is it possible for him to use your computer?” Apakah mungkin baginya untuk menggunakan komputer Anda ?. Pada kalimat direct questions, subyeknya adalah “He”, namun sekarang berubah menjadi “it”. Kata “it” merujuk pada kemungkinan si laki-laki yang disebutkan si penanya untuk menggunakan komputer tersebut. Kata “He” berubah menjadi penerima aksi menjadi “for him”. Kalimatnya menjadi lebih sopan saat “He” tidak lagi menjadi subyek. Ternyata tidak sulit untuk bertanya dalam bahasa Inggris dengan sopan. Hanya perlu beberapa penambahan kalimat serta perubahan struktur bahasa yang sederhana. Selamat mencoba.

bisakah kamu menjawab ini ada 5 orang dalam kamar